Senin, 21 Januari 2013

“NOT THE SONG BUT THE SINGER”


   By : Haerul Hamka
 English and literature department

“Negara kita tak butuh suara. Tapi, negara kita butuh siapa yang menyuarakan”.


B
aru-baru ini BEM Fakultas adab dan Humaniora mengadakan  lomba pidato dengan tema “Perananan Pemuda dalam Menghadapi Tantangan Zaman di Abad 21”. Menyikapi hal tersebut penulis teringat dengan sebuah ungkapan seorang peserta pidato yang mengutip perkataan seorang pemuda yang karismatik, dengan penuh retorik yang mampu membakar semangat pemuda, yaitu tak asing lagi bagi kita Bung Karno begitula orang menyapanya. Ir. Soekarno, presiden pertama
bangsa ini pernah berkata,Seribu orang tua hanya bisa bermimpi, satu orang pemuda mampu merenggut dunia, maka berikan aku sepuluh pemuda maka akan ku luluhlantahkan dunia. Kiranya, ungkapan yang keluar dari mulut seorang karismatik ini dapatlah kita artikan sebagai ruh perjuangan bangsa Indonesia.
Sampai kapan pun perjuangan pemuda Indonesia jangan pernah berakhir. Sepatutnya, pemuda menjadi  tombak generasi penerus bangsa yang selalu diliputi mimpi-mimpi besar menuju titik peradaban yang tinggi. Rasa optimisme yang dilontarkan Ir. Soekarno memberikan secercah harapan baru bagi bangsa Indonesia agar senantiasa menegakkan keadilan sosial dalam dimensi kebhinekaan bangsa.
Sampai saat ini, pemuda (mahasiswa) selalu disebut-sebut sebagai pelopor perubahan, perubahan sistem, perubahan kehidupan yang berasal dari keterpurukan menuju kehidupan bangsa yang lebih baik. Dalam hal ini, mahasiswa sudah menunjukkan perannya dalam Sumpah Pemuda pada tahun 1928, Proklamasi (1945), Orde Baru (1966), Reformasi (1998). Semua momen ini merupakan bukti kekuatan para pemuda Indonesia, yaitu mahasiswa sebagai tonggak perubahan kehidupan bangsa.
Hal ini dapat terjadi atas dasar kesamaan visi para pemuda bangsa yang ingin mengesampingkan egoisme golongan demi perubahan bangsa ini. Kalau saja dulu para pemuda tidak bersepakat membentuk wadah perjuangan pemuda yang sama, mustahil spirit kebersamaan akan terwujud di atas kebhinekaan bangsa ini. Kesepakatan tersebut terwujud sebagai manifestasi perjuangan pemuda untuk menegakkan dan membebaskan ketertindasan pribumi dari kaum penjajah yang semena-mena.
Pemuda bagaikan sebatang lidi yang jika disatukan maka sulit untuk di patahkan. Pemuda harus pandai berinovsai karena dari waktu ke waktu, bangsa Indonesia memang selalu membutuhkan inovasi-inovasi untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang juga semakin berkembang menuntut suatu perubahan. Lihat saja, sejak sebelum kemerdekaan, bangsa kita mengalami masalah dalam menuntaskan penjajah. Akan tetapi permasalahan itu tidak lantas selesai setelah proklamasi dikumandangkan di tanah Indonesia. Sekitar tahun 1994, krisis moneter mulai lahir dengan segala pengaruhnya dalam berbagai bidang aspek kehidupan. Tidak itu saja perbedaan idealisme yang menyebabkan perpecahan semakin kuat menggerogoti mental bangsa.
Oleh karena itu, saat ini diperlukan revitalisasi mahasiswa sebagai solusi permasalahan bangsa dan perubahan. Karena memang pada dasarnya peran mahasiswa adalah sebagai agen perubahan (agent of change). Sumber daya manusia terbesar dalam perubahan berada di tangan mahasiswa (pemuda), karena dari pemikiran-pemikirannya yang selalu inovatif, penuh akan ide, dan tidak mudah berhenti sebelum mencapai titik optimum. Selain itu, dalam setiap langkah mahasiswa akan didasari dengan ketulusan dan keikhlasan untuk rakyat kecil utamanya.
Sebagai pelaku utama dan agent of change, dalam gerakan-gerakan pembaharuan memiliki makna yaitu sekumpulan manusia intelektual, memandang segala sesuatu dengan pikiran jernih, positif, kritis yang bertanggung jawab, dan dewasa.
Mahasiswa adalah para pemuda yang menjadi salah satu harapan suatu bangsa agar bisa berubah ke arah lebih baik. Hal ini dikarenakan mahasiswa dianggap memiliki intelek yang cukup bagus dan kematangan berpikir yang cukup luwes. Maksudnya, bila ada sesuatu yang terjadi di lingkungan sekitar dan itu di anggap salah, mahasiswa dituntut untuk merubahnya sesuai dengan harapan sesungguhnya.
Sedangkan Edward Shill mengkategorikan mahasiswa sebagai lapisan intelektual yang memiliki tanggung jawab sosial yang khas. Shill menyebutkan ada lima fungsi kaum intelektul, yakni mencipta dan menyebar kebudayaan tinggi, menyediakan bagan-bagan nasional dan antar bangsa, membina keberdayan dan bersama mempengaruhi perubahan sosial dan memainkan peran politik.
Peran selanjutnya, yaitu sebagai social control yang mana peran ini merupakan fungsi kontrol terhadap pemerintah yang sangat perlu diawasi terus menerus. Sifat mahasiswa yang didasari idealisme tinggi akan menjadi kekuatan besar dalam mengawasi jalannya pemerintahan yang sudah tidak sesuai dengan kepentingan rakyat. Peran ketiga yaitu sebagai Iron Stock. Di sini mahasiswa sangat berperan besar dalam menyediakan sumber-sumber daya manusia dengan idealisme yang tinggi dalam proses perubahan bangsa. Pemuda Indonesia harus dipersiapkan dengan baik untuk menjadi penerus pemerintahan. Mulai dari kejujuran, idealisme tinggi, tulus dan ikhlas dalam membawa bangsa.
Kilas balik perjuangan pemuda bangsa ini patut menjadi teladan gerakan perubahan bangsa kita dalam merenggut kemerdekaan yang berdaulat bagi Indonesia tercinta. Banyak hal yang kemudian dapat kita lakukan demi perubahan bangsa ini. “Berkarya” menjadi nilai mutlak yang harus dilakukan para pemuda bangsa dalam mengisi kemerdekaan Indonesia. Melalui karya-karya positif pemuda, pada akhirnya bangsa kita benar-benar merasakan kemerdekaan penuh dari tangan-tangan pejabat yang tidak amanat, tangan-tangan pemuja hasrat kuasa sesaat, dan dari tangan-tangan para pendosa biadab.
Singkat kata pemuda hendaknya menyadari bahwa negara kita ini sebenarnya tak hanya butuh suara-suara teriakan yang selalu di teriakkan mahasiswa di pinggir jalan yang tak membuahkan hasil sama sekali, namun negara kita butuh seorang pemuda yang mampu bertindak kreatif, berfikir, serta berkarya demi bangsa tercinta “ not the song but the singer “. Semoga hal ini menjadi landasan ideal bagi para pemuda untuk membersihkan bangsa ini dari jeratan penguasa jahanam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar